Tabel3.1 menunjukan densitas dari fuida pemboran yang biasa dipakai pada berbagai teknik pemboran underbalanced. Masing-masing teknik underbalanced drilling juga membutuhkan peralatan dan operasional yang berbeda. Pada sub bab ini akan diuraikan hanya mengenai teknik pemboran underbalanced yaitu flow drilling. Tabel 3.1 Densitas Lumpur
Wednesday, 16 February 2011 TEKNIK PEMBORAN Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi. Tujuan dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam , pemboran tidak saja dilakukan dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga secara keseluruhan kegitan pemboran bertujuan sebagai berikut Eksplorasi mineral dan batubara Ekplorasi dan produksi air tanah Eksplorasi dan produksi gas Eksplorasi dan produksi minyak Peledakan Geoteknik Ventilasi tambang Penirisan tambang Keperluan perhitungan cadangan Perolehan data geologi Pengontrolan tambang dan Serta pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dll Para Pelajar Sedang Melakukan Praktek Pemboran Air Tanah di Aceh Maksud Dan Tujuan Pemboran Dilakukanya pemboran adalah agar dapat mengetahui bagai mana kegiatan pengeboran itu berlangsung, dapat mengetahui tahap – tahap dari pada kegiatan pemboran, juga dapat mengetahui peralatan – peralatan yang digunakan dalam pengeboran. Sehinga apa bila terjun kelapangan nantinya sudah dapat mengetahui apa – apa yang harus dikerjakan juga yang harus dipersiapkan. Dalam pencapaian target dari tujuan tersebut maka dibutuhkan perlengkapan ,tipe serta kapasitas mesin yang berbeda pula , baik dari pemboran yang vertical keatas, kebawah maupun yang horizontal atau miring dengan sudut tertentu. Didalam laporan ini kapasitasnya adalah mengenai pemboran air tanah , adapun pembahasannya adalah sebagai berikut Peralatan pemboran, meliputi jenis bor , pompa atau kompresor,stang bor, casing, mata bor, dan perlengkapan lainya. Lumpur pemboran Teknis pemboran ,meliputi metode/klasifikasi pemboran dan tahapan-tahapan pemboran. PERALATAN PEMBORAN Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan pemboran diantaranya adalah sebagai berikut Mesin Bor Pompa atau Kompresor Stang Bor Pipa Casing Mata Bor Dan Perlengkapan lainya 1. MESIN BOR Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemilihan mesin bor yang digunakan, diantaranya meliputi • Tipe/ model mesin bor • Diameter lubang • Sliding stroke • Berat mesin bor • Power unit • Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu • Hoisting capacity kapasitas • Dimensi panjang x lebar x tinggi Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut 1. Mesin Bor Tumbuk 2. Mesin Bor Putar 3. Mesin Bor Putar – Hidrolik 1. 1. Mesin Bor Tumbuk Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang diopersikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang- berulang ke dalam lubang bor. Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan melepaskan butiran – butiran pada atau hancuran tersebut merupakan campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak dijumpai air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan slurry.Pertambahan volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan mengurangi daya tumbuk bor. Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat menjadi sangat lambat, slurry diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba bailer atau sand pump. Beberapa factor yang mempengaruhi kecepatan laju pemboran penetrasi dalam pemboran tumbuk diantaranya adalah • Kekerasan lapisan batuan • Diameter kedalam lubang bor • Jenis mata bor • Kecepatan dan jarak tumbuk • Beban pada alat bor Kapasitas mesin bor tunbuk sangat tergantung pada berat perangkat penumbuk yang merupakan fungsi dari diameter mata bor, diameter dan panjang drill-stemnya. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk jika dibandingkan denngan mesin bor putar dapat dijelaskan sebagai berikut Kelebihannya • Ekonomis -Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil -Biaya transportasi lebih murah - Biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah - Penyiapan rig untuk pemboran lebih cepat • Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik • Tanpa sistem sirkulasi. • Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer • Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil Kekurangannya • Kecepatan laju pemboran rendah • Sering terjadi sling putus • Tidak bisa mendapatkan core • Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor • Terbatasnyaa personil yang berpengalaman • Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak hambatan1. 2 . Mesin Bor Putar Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang paling sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan pada formasi batuan yang cukup keras, maka rangkain stang bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan batuan yang hancur oleh gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan fluida. Contoh yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro jenis meja putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah menjadi putaran horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya terdapat alur – alur yang berpola konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi mekanik yang digunakan untuk memutar rangkaian stang bor berasal dari generator listrik yang dihubungkan pada sebuah elektro motor. Komponen – komponen utama dari mesin bor putar adalah • Swivel • Kelly bar • Stabilizer • Mata bor • Stang bor • Stang pemberat1. 3. Mesin Bor- Hidrolik Pada mesin bor putar – hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban yang berasal dari berat stang bor dan mata bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan hidrolik, stang bo dan putaran mata bor di atas formasi batuan. Formasi batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui rongga anulus atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem sirkulasi fluida bor yang digunakan. Adapun contoh mesin bor putar – hidrolik adalah 1. Top Drive Unit pemutar pada jenis Top Drive bergerak turun naik pada menara, tenaganya berasal dari unit transmisi hidrolik yang digerakkan oleh pompa. Penetrasinya dapat langsung sepanjang stang bor yang dipakai umumnya sepanjang 3,6m – 9 m, sehingga jenis mempuyai kinerja yang paling baik. 1. 3. b. Spindle Pada jenis ini pemutarannya bersifat statis, kemajuan pemboran sangat dipengaruhi oleh panjang spindle umumnya antara 60 m – 100 m, dan tekanan hidrolik yang dibutuhkan. Adapun spesifikasi mesin bor yang digunakan adalah • Merk • Kapasitas • Berat • Kemampuan rotasi • Dimensi • Diameter lubang • Tipe/ model2. POMPA ATAU KOMPRESOR Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada pompa diantaranya adalah a. Tipe acting piston b. Diameter piston c. Power d. Dimensi e. Berat f. Volume/ pressure g. Working pressure Adapun hal – hal yang penting diperhatikan pada kompresor adalah a. Tekanan udara yang dihasilkan b. Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu Pada tahap pemboran lumpur dan kompresor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mensirkulasikan fluida bor. Jika fluida bor yang digunakan adalah lumpur, maka sebagai sumber tenaga adalah pompa lumpur, dan jika fluida bor yang digunakan adalah udara maka sumber tenaganya adalah kompresor. Adapun pompa/ kompresoe yang digunakan adalah • Merk • Model • Kapasitas • Dimensi • Diameter piston • Berat • Power • Volume/ pressure • Working pressure3. STANG BOR Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung – ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah stang kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai 1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin bor menuju mata bor. 2. jalan keluar – masuknya fluida bor Panjang stang bor yang umum digunakan dalam operasi pemboran adalah 10 ft 3m dan 30 ft 9m, tetapi hal ini bisa berubah tergantung dengan tujuan dan efisiensi pemboran. Kriteria yang harus diperhatiakan dalam pemilihan ukuran, meliputi a. Tujuan pemboran b. Kedalaman pemboran c. Kekerasan batuan d. Metode sirkulasi fluida e. Diameter lubang bor Adapun rangkaian stang bor yang digunakan dalam operasi pemboran tergantung dari mekanisme pemboran yang diterapkan. - Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor Putar. Rangkaian stang bor pada pemboran putar hamper semuanya sama seperti pada penyambungan pipa air. Stang bor yang dipakai pada pemboran mempuyai banyak ukuran, hal ini berkaitan dengan diameter luar, diameter dalam , jenis ulir dan sebagainya. Setiap pabrik biasanya memiliki klasifikasi yang berbeda. - Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor stang bor pada mesin bor tumbuk terdiri dari 1. Mata bor pahat. 2. Drill stem, sebagai pemberat dan pelurus lubang. 3. Drilling jars, sepasang batang baja yang bertaut yang dimasukkan untuk melepaskan bit jika tejepit dengan sentakan ke atas. 4. Swivel socket, adalah penghubung antara sling dan alat bor , diperlukan untuk meneruskan putaran kabel ke alat bor, di perlukan untuk meneruskan putaran kabel ke alat bor agar pahat dapat menumbuk ke segala sisi sehingga lubang bor lurus Adapun stang bor yang digunakan dalam pemboran air tanah tersebut adalah • Panjang stang bor yang digunakan adalah 30 ft atau yang berukuran 9 PIPA CASING Didalam operasi pemboran pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari colaps keruntuhan dan peralatan pemboran lain dari gangguan – gangguan. Ada dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu Tipe Flash penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainya dilakukan secaraLangsung. Tipe Flash Coupled Dimana penghubungan antara pipa menggunakan sebuah coupling. Beberapa komponen yang terdapat dalam casing, diantaranya adalah 1. Casing Swivel Alat ini untuk menghubungkan antara pipa casing dan stang bor, 2. Casing Head Alat ini dipasang di bagian atas casing, untuk melindungi drat casing bagian atas, 3. Casing Shoe Alat ini digunakan untuk melindungi casing bagian bawah dari kerusakan 4. Casing Cutter, Digunakan pada saat apabila didalam lubang casing terjadi masalah, fungsinya untuk memotong casing pada titik yang diinginkan, 5. Casing Band Alat ini digunakan untuk menjepit pipa casing selama operassi pengangkatan dan Penurunan. Di dalam praktikkum pemboran yang dilakukan, casing yang digunakan adalah tipe flash jouint, dimana penghubungan antara pipa yang satu dengan yang lainya dilakukan secara MATA BOR BIT Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan khususnya sebagai alat pembuat lubang hole making tool. Gaya yang bekerja pada bit agar bit dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan secara garis besar terbagi atas dua macam, yaitu gaya dorong dan gaya putar. Keekfetifan penetrasi yang dilakukan pada pemboran tergantung pada kedua gaya jenis ini. Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada pemboran tumbuk,pemuatan bit, tekanan dibawah permukaan. Gaya putar dapat dihasilakan pada mekanisme pemboran putar dengan bantuan mesin putar mekanik yang dapat memutar bit setelah ditransmisikan oleh stang bor dan dengan bantuan gaya dorong static mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat static yang secara tidak langsung turut menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya berat dari stang bor dan berat rig. Faktor- faktor yang harus diperhatiakan dalam pemilihan bit yaitu 1. Ukuran dan bentuk mata bor 2. Ukuran gigi mata bor 3. Berat mata bor 4. Kekerasan matriks. Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya 1. Mata Bor Rotasi Mata Bor Pisau Air Coring Bits Roller Bits 2. Mata Bor Tumbuk Cross Bit Button Bit Chisel Bit 3. Mata Bor Auger Tipe Kelly Tipe Auger 4. Mata Bor pada Pengeboran Kabel Mata Bor Tabung Mata Bor Chisel 5. Mata Bor Intan Mata Bor Formasi Lunak Surface Set Bits Impregnated Bits 6. PERALATAN PELENGKAP Adapun mata bor yang digunakan didalam pemboran air tanah yang menjadi bahan praktikum adalah Water Swivel, Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dari pompa menuju ke dalam stang bor. Hoisting Water Swivel. Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang berputar selama proses pengangkatan dan penurunan. Hoisting Plug. Alat ini dihhubungkan pada rope socket dandigunakan ketika proses pengangkatan dan penurunan stang bor. Hoisting Rope atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas menggunakan babbit metal, bagian bawahnya dihubungkan dengan hoisting plug. Pipe ini digunkan untuk mengunci dan melepaskan pipa, stang bor, dan lain – lain. Snatch ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat dan menurunkan stang bor core barrel dan mata kenyataannya, beban yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat, oleh karena itu digunakan crown block atau traveling block untuk membantu proses pengangkatan dan penurunan. Travelling Block. Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau menurunkan peralatan pemboran. Come Along. Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada pemboran dangkal. Rod Coupling Tap. Alat I ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan tertinggal dalam lubang bor. Rod Band. Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor. Knocking Block. Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk melindungi peralatan bor. Drive Hammer with Chain. Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor mengalami kemacetan. Menara. Terdapat dua menara yang biasa digunkan dalam pemboran diantaranya adalah derrick. Permale Wrench. Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa – pipa yang kecil, seperti kabel core barrael tanpa merusak tabung. Rod Holder. Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan atau penurunan. Super Strong. Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa – pipa dengan ukuran besar dengan diameter berukuran di atas 100 mm.
SNIini mencakup istilah dan definisi, persyaratan teknis mengenai bentuk ukuran, dan bahan komposter rumah tangga individual untuk melayani 1 keluarga (5-7 jiwa) dan komunal untuk melayani 10 keluarga (50-70 jiwa). pencatatan hasil pemboran inti dg menggunakan mesin bor putar srta interpretasinya untuk kperluan perancanaan bangunan teknik
BORING PENGEBORAN Pemboran adalah salah satu mata kuliah teknik pertambangan dan merupakan kegiatan ekplorasi dan eksploitasi dalam dunia pertambagan. Seperti yang telah dipaparkan pada materia TEKNIK PEMBORAN sebelumnya, kita masuk ketahapan berikutnya mengenal lebih dalam tentang pemboran. Proses Pengeboran Guna Memperoleh Data Core yang dilakukan di area konsesi KP PT. Dairi Prima Mineral Parongil Kabupaten Dairi Prov Sumut Ada bermacam-macam cara untuk membuat lubang-lubang bor, yang prinsipnya adalah sebagai berikut 1. Bor Tangan Pemboran ini dapat dilakukan sampai kedalaman 5-10 m. Pemboran dengan tangan merupakan metode yang cepat dan murah untuk tanah lunak, sehingga dapat dilakukan di daerah yang sulit dilalui oleh transportasi alat berat. Bor tangan menggunakan “auger” pada ujung bagian bawah dari serangkaian setang-setang bor. Bagian atas dari setang bor ini mempunyai handle yang dipakai untuk Memutar alat tersebut. Gambar di bawah ini menunjukkan macam-macam auger yang dipakai untuk melakukan pemboran tangan. Proses pengeboran secara manual dengan menggunakan tangan 2. Pemboran dengan Mesin Pemboran ini dapat dilakukan sampai kedalaman 50 m tergantung dari kemampuan alat dan mata bor. Motor penggerak alat bor pada umumnya terdiri dari bagian-bagian berikut a. Alat yang dapat mamutar setang bor, dengan kecepatan yang bisa diatur dan dapat memberikan gaya ke bawah. b. Pompa, untuk memompakan air pencuci ke bawah, melalui bagian dalam setang bor. c. Roda pemutar winches dan derrick atau tripod untuk menarik dan menurunkan setang-setang dan alat-alt bor ke dalam lubang. Pengeboran Core Di PT. Dairi Prima Mineral dengan menggunakan mesin Cara dan macam alat yang dipakai pada penggunaan alat-alat bor dengan motor penggerak a. Pemboran Tumbuk Dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam auger dan cable tools. Cable tools dikaitkan pada ujung kabel dan diturunkan atau dijatuhkan ke dalam lubang bor dengan menggunakan roda pemutar dan tripod/ derrick. Pemboran tumbuk biasanya dilakukan pada kerikil dan pasir. Pemboran Tumbuk, umumnya digunakan dalam tahapan konstruksi pembuatan pancang atau paku bumi dalam konstruksi sipil b. Pemboran dengan Air Air dipompakan ke bawah melalui setang-setang bor ke alat pemotong atau pahat pemotong dan air pemboran ini mengangkut potongan-potongan/ hancuran tanah tersebut kembali ke atas permukaan tanah. Bahan-bahan yang dipadatkan ini bercampur dengan air, dengan hal ini kita tidak mungkin memperoleh keterangan-keterangan yang dapat dipercaya mengenai keadaan asli bahan-bahan tersebut di dalam tanah. c. Flight Auger dan Core Cutters Flight Auger Biasanya digunakan apabila dibutuhkan kemajuan yang cepat. Pada pemboran ini tidak menggunakan air. Walaupun tanah yang didapatkan tidak asli, tetapi tanah tersebut menunjukkan kadar air yang asli. Core Cutters Dipakai untuk mendapatkan inti yang sambung menyambung dan dalam keadaan yang hampir asli. Dalam bahan yang lunak core cutters dapat mudah ditekan langsung ke dalam tanah tanpa diputar. d. Core Barrels Core barrels dikembangkan untuk pemboran dalam batuan. Core barrels terdiri dari 2 tabung yaitu tabung dalam terkandung inti, tidak berputar, sedangkan tabung luar berputar memutar pahat yang sebenarnya melakukan pemboran. Air dipompakan ke bawah melalui bagian dalam dari setang bor dan mengalir terus ke bawah di antara kedua tabung tersebut, lewat pahat dan kembali ke atas melalui bagian luar dari barrel. Fungsi air untuk mendinginkan dan sebagai pelumas pahat, untuk mengangkut potongan-potongan tanah ke atas permukaan tanah. Core Barrels hasil dari pemboran eksplorasi yang dilakukan di Anjing Hitam daerah KP PT. Dairi Prima Mineral Labels Teknik Pemboran Thanks for reading Jenis Jenis Pengeboran Boring. Please share...!
Minyakbumi (juga disebut minyak mentah atau petroleum), sering dijuluki sebagai "emas hitam", adalah cairan kental berwarna coklat pekat/gelap atau kehijauan yang mudah terbakar yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
1MAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN Oleh EDI SETIAWAN NIM. 1102405 Dosen Mata Kuliah Mulya Gusman, PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014 2i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Jenis-jenis Pemboran” sebagai salah satu syarat memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pengeboran dan Panggalian pada Prodi S1 Teknik Pertambangan, Universitas Negeri Padang. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan baik secara moril maupun material. Penulis dengan segala keterbatasannya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebaik-baiknya. Padang, Oktober 2014 Penulis 3ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...i DAFTAR ISI ...ii DAFTAR GAMBAR ...iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah... 1 C. Batasan Masalah ... 1 D. Rumusan Masalah ... 2 E. Tujuan Penulisan ... 2 F. Manfaat Penulisan ... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi dan Tujuan Pemboran ... 3 B. Jenis-jenis Pemboran ... 3 1. Jenis Pemboran Berdasarkan Tujuannya ... 4 2. Jenis Pemboran Berdasarkan Lokasinya ... 4 3. Jenis Pemboran Berdasarkan Bentuk Lubangnya ... 5 4. Jenis Pemboran Berdasarkan Mekanisme Kerjanya ... 5 5. Jenis Pemboran Berdasarkan Sirkulasi Fluidanya ... 11 6. Jenis Pemboran Berdasarkan Jenis Fluida yang Digunakan ... 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 14 B. Saran ... 15 DAFTAR PUSTAKA ... 16 4iii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bor Spiral Auger Drill ... 5 Gambar 2. Bor Bangka ... 6 Gambar 3. Bor Tumbuk Percussive Drilling ... 7 Gambar 4. Bor Putar Australia Drilling Industry, 1996 ... 10 Gambar 5. Bor Hidraulik Australia Drilling Industry, 1996 ... 11 51 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah yang dalam keadaan tertentu dapat juga dilakukan secara miring Sudarno, 1980. Pemboran miring ini disebut juga pemboran berarah directional drilling. Industri pertambangan dalam kegiatannya tidak terlepas dari kegiatan pemboran. Pemboran merupakan salah satu kegiatan vital yang biaya pelaksanaannya tidak murah dalam industri pertambangan. Oleh sebab itu pelaksanaannya perlu perencanaan yang matang sesuai peruntukannya apakah untuk keperluan eksplorasi, pembuatan lubang isian bahan peledak, konstruksi ventilasi dalam tambang bawah tanah, maupun untuk penirisan tambang. Perencanaan pemboran ini meliputi pemilihan jenis pemboran yang akan dilakukan. Pemilihan jenis pemboran yang tepat akan memberikan hasil sesuai keinginan dan biaya pelaksanaan yang lebih murah. B. Identifikasi Masalah Seperti telah disebutkan dalam latar belakang, ada hal yang penting dalam hubungan antara pemilihan jenis pemboran dengan efisiensi biaya serta kesesuaian hasil. Pemilihan jenis pemboran yang tepat akan mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan dengan tidak mempengaruhi hasil yang didapat. C. Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan penulis, maka selanjutnya masalah yang akan dibahas terbatas mengenai jenis-jenis pemboran. 62 D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk pertanyaan questions sebagai berikut 1. Apa itu pemboran? Apa tujuan dilakukannya pemboran? 2. Apa saja jenis-jenis pemboran yang dikenal? E. Tujuan Penulisan Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah Teknik Pemboran dan Penggalian dengan dosen pengampu Bpk. Mulya Gusman, disamping dalam upaya pembelajaran dan pengenalan mengenai jenis-jenis pemboran secara lebih mendalam. F. Manfaat Penulisan Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Manfaat Praktis Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan penyusunan makalah diharapkan dapat memantapkan pemahaman mengenai jenis-jenis pemboran. 2. Manfaat Akademis Bagi civitas akademika Universitas Negeri Padang, khususnya di Teknik Pertambangan, makalah ini diharapkan dapat menjadi dokumen yang berguna untuk dijadikan referensi bacaan maupun acuan pembelajaran. 73 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi dan Tujuan Pemboran Menurut Sudarno dalam bukunya yang berjudul Teknik Eksplorasi, pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah. Dalam keadaan tertentu pemboran dapat juga dilakukan secara miring directional drilling atau disebut juga pemboran berarah. Tujuan pemboran bermacam-macam, pemboran tidak saja dilakukan dalam industri pertambangan tetapi juga untuk bidang-bidang lain sehingga secara keseluruhan kegiatan pemboran bertujuan sebagai berikut  Eksplorasi mineral dan batubara,  Eksplorasi dan produksi air tanah,  Eksplorasi dan produksi gas,  Eksplorasi dan produksi minyak,  Peledakan,  Geoteknik,  Ventilasi tambang,  Penirisan tambang,  Keperluan perhitungan cadangan,  Perolehan data geologi,  Pengontrolan tambang, dan  Pembuatan lubang pipa air untuk PDAM dan kabel listrik untuk PLN, dan lain-lain. C. Jenis-jenis Pemboran Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan tujuannya, berdasarkan lokasinya, berdasarkan bentuk lubangnya, berdasarkan mekanisme kerjanya, berdasarkan sirkulasi fluidanya, dan berdasarkan jenis fluida yang digunakannya. 84 1. Jenis-Jenis Pemboran Berdasarkan Tujuannya Tujuan suatu pemboran dapat bermacam-macam, yaitu 1. Pemboran Inti, yaitu suatu pemboran yang bertujuan untuk memperoleh contoh batuan dalam bentuk inti core, dari kedalamn 0 sampai kedalaman tertentu. Pemboran ini biasa disebut dengan diamond drilling. 2. Pemboran Stratigrafi, bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai urutan stratigrafi suatu daerah. Di perminyakan pemboran semacam ini biasa disebut dengan pemboran lubang kecil slimhole drilling karena biasanya diameter lubangnya kecil. 3. Pemboran Struktur, bertujuan untuk mendapatkan gambaran struktur geologi suatu tempat. 4. Pemboran Eksplorasi Wildcat Drilling, yaitu pemboran uji untuk menguji apakah suatu formasi mengandung bahan galian atau tidak. Pemboran semacam ini adalah fase yang paling mendebarkan dalam pencarian minyak bumi ataupun mineral. 5. Pemboran Peledakan, pemboran yang dilakukan untuk membuat lubang isian bahan peledak. 6. Pemboran Air Tanah, pemboran yang bertujuan untuk mengetahui kondisi akuifer maupun untuk keperluan konstruksi sumur bor. 2. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Lokasinya a. Pemboran Darat On Shore Pemboran darat adalah pemboran yang titik lokasinya berada di daratan. Istilah lainnya adalah on shore drilling. b. Pemboran Lepas Pantai Off Shore Pemboran lepas pantai adalah pemboran yang titik lokasinya di lepas pantai. Akan tetapi dapat dimasukkan juga untuk pemboran lepas pantai jika lokasi pemborannya berada di lingkungan yang berair seperti di danau, sungai dan rawa. 95 3. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Bentuk Lubangnya a. Pemboran Lurus Straight Hole Drilling Dari titik permukaan, lubang dibuat lurus vertikal sampai menjangkau titik target. Pemboran digolongkan straight hole drilling, apabila - Pemboran masih dalam suatu kerucut dengan sudut 5 derajat, untuk ketinggian kerucut ft. - Lubang boleh membelok asal kemiringannya tidak kurang 3 derajat/100ft. b. Pemboran Berarah Directional Drilling Pemboran yang dilakukan dengan membelokan pipa ke arah titik target yang tidak berada lurus dengan titik permukaan. Faktor penyebab dilakukan pemboran berarah adalah geografi dan pertimbangan ekonomi. 4. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Mekanisme Kerjanya a. Pemboran Manual atau Pemboran Tangan Hand Drill Penggunaan alat ini biasanya pada kegiatan eksplorasi dangkal seperti placer deposit, dan residual deposit. Ada dua jenis alat bor ini, yaitu bor tangan spiral auger drill dan bor bangka. 1 Bor Spiral Auger Drill Bor ini bekerja seperti pembuka tutup botol dan dapat di putar dengan tang yang hanya dapat mencapai kedalaman beberapa meter saja. 106 2 Bor Bangka Alat bor ini di kembangkan di Indonesia, dimana suatu alat selubung atau casing di beri platfrom dan di atasnya ada beberapa orang sebagai pemberi beban. Prinsip kerja bor bangka sama dengan bor spiral atau tumbuk. Gambar 2. Bor Bangka b. Pemboran Mekanis Pemboran mekanis dilakukan dengan menggunakan mesin sehingga mampu membor hingga kedalaman sangat dalam dengan keadaan bawah permukaan sangat keras sekalipun. Jenis-jenis pemboran mekanis, antara lain 1 Pemboran Tumbuk Percussive Drilling Percussive drilling adalah metode pemboran yang menggunakan aksi tumbukan untuk melakukan penetrasi terhadap batuan. Komponen utama percussive drilling adalah piston. Energi tumbukan piston diteruskan ke batang bor dan mata bor dalam bentuk gelombang kejut yang bergerak sepanjang batang bor untuk meremukkan permukaan batuan. 117 Gambar 3. Bor Tumbuk Percussive Drilling Keunggulan mesin bor tumbuk dibandingkan dengan mesin bor putar, antara lain 1 Lebih ekonomis Harga murah, biaya operasi rendah, biaya transportasi murah dan persiapan rig dapat dilakukan dengan cepat 2 Menghasilkan contoh pemboran yang lebih baik 3 Lebih mempermudah pengenalan lokasi 4 Tanpa sistem sirkulasi 5 Kemungkinan kontaminasi karena proses pemboran relatif kecil Sedangkan keterbatasan mesin bor tumbuk dibandingkan dengan mesin bor putar antara lain 1 ROP Rate of Penetration atau laju pemboran sangat rendah 2 Sling cable tool sering putus 128 2 Pemboran Putar Rotary Drilling Rotary drilling adalah metode pemboran yang menggunakan aksi putaran untuk melakukan penetrasi terhadap batuan. Pada metode ini ada dua jenis mata bor, yaitu tricone bit dengan hasil penetrasinya berupa gerusan dan drag bit dengan hasil penetrasinya berupa potongan cutting. Teknik pemboran dengan metode rotary drilling dapat dikelompokkan kedalam empat metode, yaitu 1 Metode Putar dengan Sistem Sirkulasi Langsung Direct Circulation Rotary Methods Prinsip kerja dari teknik pemboran ini adalah memanfaatkan momen putar yang berasal dari drill string stang bor yang dihubungkan dengan prime over melalui gear reduction system. Pada down hole system yang ujungnya dipasang mata bor drilling bit akan berputar di dalam lubang bor dan mendapat tekanan dari drill rod. Akibat gesekan dan tumbukan mata bor dengan batuan, akan terbentuk potongan-potongan batuan yang berukuran kecil yang disebut dengan serbuk pemboran atau cutting. Lumpur bor yang terdiri dari materials bentonite water base atau oil base, keluar melalui mata bor dan selanjutnya ke permukaan melalui anulus lubang bor sambil membawa partikel hasil pemboran cutting ke permukaan. Sesampainya di mud drilling tank, partikel yang dibawa dari dasar sumur akan diendapkan dan selanjutnya lumpur bor dimasukkan lagi melalui pompa lumpur mud pump. 2 Metode Putar dengan Udara Air Rotary Methods Prinsip kerja dari air rotary methods hampir sama dengan metode direct rotary methods. Bedanya hanya terletak pada fungsi lumpur pemborannya. Pada metode direct rotary methods lumpur bor diganti dengan angin dari kompresor. Metode ini 139 biasanya dilakukan untuk pengeboran pada batuan keras atau pada pekerjaan pemboran untuk proses peledakan dinamit atau pada pekerjaan pertambangan. 3 Metode Tumbuk dengan Putaran Udara Air Rotary Percussion Methods Metode ini merupakan kombinasi dari air rotary methods dengan teknik percussion. Untuk mengangkat drill cutting dari dalam lubang bor ke permukaan menggunakan tekanan angin dari kompresor. Sedangkan untuk menumbuk batuan pada saat pemboran menggunakan pneumatic hammer yang berputar dengan jumlah impact antara 10 – 15 tumbukan per detik. 4 Metode Putar dengan Sirkulasi Terbalik Reverse Circulation Rotary Methods Metode ini sama dengan metode direct rotary. Metode ini khusus digunakan untuk pengeboran dengan diameter besar minimum 40–1,8 meter dengan kondisi batuan yang unconsolidated. Degan metode ini, lumpur dari annulus lubang bor dipompa keluar dengan bantuan pompa lain sehingga permukaan lumpur selalu berada di level permukaan tanah. Dengan demikian, kemungkinan terjadi runtuhan pada dinding sumur bor pada saat pemboran dilakukan akan dapat diperkecil. Kapasitas pemompaan kecepatan aliran di dalam pipa stang bor harus sekitar 2 m/sec. 1410 Gambar 4. Bor Putar Australia Drilling Industry, 1996 3 Pemboran Putar Hidraulik Hidraulic Rotary or Rotary-Percussive Drilling Rotary-percussive drilling adalah metode pemboran yang menggunakan aksi tumbukan yang dikombinasikan dengan aksi putaran, sehingga terjadi proses peremukan dan penggerusan batuan. Metode ini terbagi menjadi dua, yaitu 1. Top hammer Pada metode ini, aksi putaran dan tumbukan dihasilkan di luar lubang bor yang kemudian ditransmisikan melalui batang bor yang menuju mata bor. 2. Down the hole hammer Pada metode ini, aksi tumbukan dihasilkan di dalam lubang bor yang dialirkan langsung ke mata bor, sedangkan aksi putarannya dihasilkan di luar mata bor yang kemudian ditransmisikan melalui batang bor menuju mata bor. 1511 Gambar 5. Bor Hidraulik Australia Drilling Industry, 1996 5. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Sirkulasi Fluidanya Fungsi utama fluida pemboran adalah mengangkat material pahatan cutting hasil dari mata bor drill bit dari dasar sumur ke atas permukaan melalui anulus, selain itu fluida pemboran juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara tekanan hidrostatik hidrostatic pressure dengan tekanan formasi formation pressure agar fluida reservoir tidak masuk ke dalam lubang bor selama kegiatan pemboran. Berikut ini adalah beberapa fungsi lain dari fluida pemboran, yaitu a. Membersihkan lubang bor dari fragmen hasil dari pahatan bit kemudian membawanya ke permukaan. b. Menjaga stabilitas dari dinding lubang pemboran. c. Mendinginkan dan melumasi drill string dan bit selama kegiatan pemboran. 1612 a. Sirkulasi Langsung Direct Circulation Fluida bor dipompakan dari mud pit ke mata bor melalui bagian dalam stang bor kemudian kembali lagi ke permukaan akibat tekanan pompa melalui rongga anulus. b. Sirkulasi Terbalik Reverse Circulation Fluida bor dari mud pit bergerak melalui rongga anulus, kemudian kembali lagi ke permukaan akibat gaya hisap pompa melalui bagian dalam stang bor. Gambar 6. Komponen Sistem Sirkulasi Pemboran 6. Jenis-jenis Pemboran Berdasarkan Jenis-jenis Fluida yang Digunakan Ada tiga macam jenis fluida pemboran yang umum digunakan, yaitu a. Water–Based Mud Lumpur pemboran yang paling banyak digunakan adalah water-base mud 80%. Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar atau air asin, clay dan chemical additives. Komposisi ini ditentukan oleh kondisi lubang bor. 1713 b. Oil–Based Mud Oil–based mud digunakan pada pemboran dalam hot holes, formasi shale, dan sebagainya. Lumpur ini lebih mahal, tetapi mengurangi terjadinya korosi pada rangkaian pipa bor. c. Air or Gas–Based Mud Keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat menghasilkan laju pemboran yang lebih besar. Karena digunakan kompressor, kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit. 1814 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari keseluruhan isi makalah, dapat disimpulkan bahwa 1. Pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah. Dalam keadaan tertentu pemboran dapat juga dilakukan secara miring directional drilling atau disebut juga pemboran berarah. 2. Tujuan pemboran bermacam-macam, misalnya untuk eksplorasi, peledakan, pengumpulan data geoteknik, ventilasi tambang, penirisan tambang, untuk keperluan perhitungan cadangan, pengontrolan tambang, pembuatan pipa air PDAM, dan lain sebagainya. 3. Jenis-jenis pemboran dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan tujuannya, berdasarkan lokasinya, berdasarkan bentuk lubangnya, berdasarkan mekanisme kerjanya, berdasarkan sirkulasi fluidanya, dan berdasarkan jenis fluida yang digunakannya. 4. Berdasarkan tujuannya, pemboran dapat dibagi atas pemboran inti, pemboran stratigrafi, pemboran struktur, pemboran eksplorasi, pemboran peledakan, dan pemboran air tanah. 5. Berdasarkan lokasi kerjanya, pemboran dibagi atas pemboran darat on shore dan pemboran lepas pantai off shore. 6. Berdasarkan bentuk lubangnya, jenis pemboran dibagi atas pemboran lurus straight hole drilling dan pemboran berarah directional drilling. 7. Berdasarkan mekanisme kerjanya, pemboran terbagi atas pemboran manual hand drilling dan pemboran mekanis. Pemboran manual dibagi lagi atas bor manual dan bor bangka, sedang bor mekanis dibagi atas bor tumbuk percussive drilling, bor putar rotary drilling, dan bor putar hidrolik hydraulic rotary. 8. Berdasarkan sirkulasi fluidanya, pemboran dapat dibagi atas pemboran sirkulasi langsung direct circulation dan sirkulasi terbalik reverse circulation. 1915 9. Berdasarkan jenis fluida yang digunakan, pemboran dibagi atas pemboran water-based mud, oil-based mud, dan air or gas-based mud. B. Saran Pemboran merupakan salah satu kegiatan vital yang biaya pelaksanaannya tidak murah dalam industri pertambangan. Oleh sebab itu pelaksanaannya perlu perencanaan yang matang sesuai peruntukannya apakah untuk keperluan eksplorasi, pembuatan lubang isian bahan peledak, konstruksi ventilasi dalam tambang bawah tanah, maupun untuk penirisan tambang. Perencanaan pemboran ini meliputi pemilihan jenis pemboran yang akan dilakukan. Pemilihan jenis pemboran yang tepat akan memberikan hasil sesuai keinginan dan biaya pelaksanaan yang lebih murah. 2016 DAFTAR PUSTAKA Afis. 2014. Metode Pemboran online, diakses pada 21 Oktober 2014 Anonim. 2013. Sistem Sirkulasi Circulation System Fluida online, diakses pada 21 Oktober 2014 Deny Juanda Puradimaja. Teknologi Pemboran dan Konstruksi Sumur Bor. Bandung ITB Fitri Noviyanti. 2012. Metode pemboran online, diakses pada 21 Oktober 2014 Rachmat Risejet. 2013. Pemboran Tambang Terbuka Drilling Open Pit online, diakses pada 21 Oktober 2014 Savio Keilira. 2013. Pengeboran pada Tambang Terbuka online, diakses pada 21 Oktober 2014 Sudamo, Ign. Iman Wahyono. Teknik eksplorasi 1. Jakarta Yoga Ramadhan. 2013. Jenis-Jenis Pemboran Minyak dan Gas Bumi online, diakses pada 21 Oktober 2014 Dibawah ini saya mang-share soal-soal Ujian Nasional TKJ dari tahun 2009 sampai dengan 2016. Adapun bentuk soal adalah PDF dan powe SOAL dan JAWABAN TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR. sumber: Macam-macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar diantaranya adalah: a. PAN, Crab Soal dan Jawaban Komunikasi
Pengeboran merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui keberadaan batubara dan pengambilan sampel batubara secara aktual untuk analisa kualitas serta keperluan analisa geoteknik maupun geohidrologi. Selain itu dalam pengeboran eksplorasi batubara ini, bertujuan lainnya untuk menambah titik informasi yang berguna untuk meningkatkan kelas sumber daya dan cadangan serta menambah keyakinan geologi. Pada kegiatan pengeboran eksplorasi batubara ini, terdapat metode pengambilan sampel, diantaranya seperti penjelasan di bawah ini Sumber Open Hole Teknik pengeboran dengan melubangi area tertentu sampai kedalaman yang telah direncanakan. Pengambilan sampelnya berdasarkan hasil potongan batuan dari tiap gerusan matabor dan tiap pipa bor yang dapat digunakan dengan panjang 1,5 meter dapat disebut cutting. Cutting akan di bawa naik ke atas dengan media air bercampur lumpur pengeboran. Full Core Teknik pengeboran yang dilakukan sampai kedalaman yang direncanakan dengan mengambil sampel berupa inti core batuan tanpa dilakukan pengeboran open hole. Sampel inti core batuan bentuknya seperti tabung atau dapat dianalogikan pada makanan yaitu seperti lemang dengan ukuran sesuai dengan pipa pengeboran yang digunakan. Pengambilan sampel ini dapat menggunakan pipa bor dengan panjang 1,5 meter atau 3 meter disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Touch Core Teknik pengeboran yang awalnya dilakukan dengan teknik open hole dan ketika matabor menyentuh lapisan batubara, yang terindikasi dari lubang bor dengan keluarnya sampel cutting batubara dan air pengeboran berwarna coklat tua-hitam akibat batubara yang tergerus, maka pemboran akan di hentikan putaran bornya. Selanjutnya, stang bor diangkat dan matabor akan diganti dengan jenis matabor seperti full core untuk pengambilan sampel inti core batuan. Dapat mimin ringkas bahwa kegiatan pengeboran eksplorasi batubara ini membutuhkan banyak titik pengeboran. Teknik pengeboran yang paling banyak dilakukan adalah teknik open hole dikarenakan selain lebih murah dari segi biaya, teknik ini pun tergolong lebih cepat dibandingkan dengan teknik lainnya. Akan tetapi, penentuan posisi kedalaman dan ketebalan lapisan batubara dengan teknik open hole yang kurang akurat bila dibandingkan teknik full core. Untuk lebih meningkatkan akurasi posisi kedalaman dan ketebalan lapisan batubara, kegiatan pengeboran open hole dalam eksplorasi batubara biasa dibarengi dengan kegiatan logging geofisika. Dari informasi metode pengambil sampel, perlu juga kita mengetahui dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengeboran dari segi sifat batuan yang di bor, rock drillability, geometri pemboran, umur dan kondisi mesin bor Sumber Sylvester Saragih, 2013. A. Sifat Batuan Sifat batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan sebagai konsekuensi pada pemilihan metode pemboran yaitu kekerasan, kekuatan, elastisitas, plastisitas, abrasivitas, tekstur, struktur, dan karakteristik pembongkaran. Kekerasan Daya tahan permukaan batuan terhadap goresan. Batuan yang keras akan memerlukan energy yang besar untuk menghancurkanya. Pada umumnya batuan yang keras mempunyai kekuatan yang besar pula . Kekerasan batuan diklasifikasikan dengan skala Fredrich Van Mohs 1882. Kekuatan strength Kekuatan mekanik suatu batuan merupakan daya tahan batuan terhadap gaya dari luar, baik bersifat static maupun dinamik. Kekuatan batuan dipengaruhi oleh komposisi mineralnya, terutama kandungan kuarsa. Batuan yang kuat memerlukan energi yang besar untuk menghancurkanya. Bobot isi / Berat jenis Berat batuan per satuan volume. Batuan dengan bobot isi yang besar untuk membongkarnya memerlukan energy yang besar pula. Kecepatan Rambat Gelombang Seismik Batuan yang masif mempunyai kecepatan rambat gelombang yang besar. Pada umumnya batuan yang mempunyai kecepatan rambat gelombang yang besar akan mempunyai bobotisi dan kekuatan yang besar pula sehingga sangat mempengaruhi pemboran. Abrasivitas Sifat batuan yang dapat digores oleh batuan lain yang lebih keras. Sifat ini dipengaruhi oleh kekerasan butiran batuan, bentuk butir, ukuran butir, porositas batuan, dan sifat heterogenitas batuan. Tekstur Tekstur batuan dipengaruhi oleh struktur butiran mineral yang menyusun batuan tersebut. Ukuran butir mempunyai pengaruh yang sama dengan bentuk batuan, porositas batuan, dan sifat-sifat batuan lainya. Semua aspek ini berpengaruh dalam keberhasilan operasi pemboran. Elastisitas Sifat elastisitas batuan dinyatakan dengan modulus elastisitas atau modulus Young E. Modulus elastisitas batuan bergantung pada komposisi mineral dan porositasnya. Umumnya batuan dengan elastisitas yang tinggi memerlukan energi yang besar untuk menghancurkanya. Plastisitas Perilaku batuan yang menyebabkan deformasi permanen setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal, dimana batuan tersebut belum hancur. Sifat ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusunya, terutama kuarsa. Batuan yang plastisitasnya tinggi memerlukan energi yang besar untuk menghancurkannya. Struktur Geologi Struktur geologi seperti sesar, kekar, dan bidang perlapisan akan berpengaruh terhadap peledakan batuan. Adanya rekahan-rekahan dan rongga-rongga di dalam massa batuan akan menyebabkan terganggunya perambatan gelombang energy akibat peledakan. Namun adanya rekahan-rekahan tersebut juga sangat menguntungkan untuk mengetahui bidang lemahnya, sehingga pemboran akan dilakukan berlawanan arah dengan bidang lemahnya. B. Drilabilitas Batuan Drillability of Rock Drilabilitas batuan adalah kecepatan penetrasi rata-rata mata bor terhadap batuan. Nilai drilabilitas ini diperoleh dari hasil pengujian terhadap toughness berbagai tipe batuan oleh Sievers dan Furby. Hasil pengujian mereka memperlihatkan kesamaan nilai penetration speed dan net penetration rate untuk tipe batuan yang sejenis. C. Umur & Kondisi Mesin Bor Alat yang sudah lama digunakan biasanya dalam kegiatan pemboran, kemampuan mesin bor akan menurun sehingga sangat berpengaruh pada kecepatan pemboran. Umur mata bor dan batang bor ditentukan oleh meter kedalaman yang dicapai dalam melakukan pemboran. Untuk menilai kondisi suatu alat dapat dilakukan dengan mengetahui empat tingkat ketersediaan alat, yaitu Ketersediaan Mekanik Mechanical Availability, MA Suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanik yang sesungguhnya dari alat yang digunakan. Kesediaan mekanik MA menunjukkan ketersediaan alat secara nyata karena adanya waktu akibat masalah mekanik. Ketersediaan Fisik Physical Availability, PA Ketersediaan fisik menunjukkan kesiapan alat untuk beroperasi didalam seluruh waktu kerja yang tersedia. Penggunaan Efektif Penggunaan efektif menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat digunakan. Penggunaan efektif sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja. Pemakaian Ketersediaan Use of Availability, UA Ketersediaan Penggunaan menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat digunakan. Penggunaan efektif sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja. Jadi, penilaian ketersediaan alat bor dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan alat bor untuk menyediakan lubang ledak. Kesediaan alat dikatakan sangat baik jika persen ≥90%, dikatakan sedang jika berkisar antara 70%-80%, dikatakan buruk kecil jika persen kesediaan alat ≤70%. D. Geometri Pemboran Diameter Lubang ledak Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan diameter lubang ledak adalah Volume batuan yang dibongkar Tinggi jenjang dan konfigurasi isian Tingkat Fragmentasi yang diinginkan Mesin bor yang tersedia Kapasitas alat muat yang akan menangani material hasil peledakan Arah Lubang ledak Pada kegiatan pemboran ada dua macam arah lubang ledak yaitu arah tegak dan arah miring. Pada tinggi jenjang yang sama, kedalaman lubang ledak miring > dari pemboran tegak selain itu pemboran miring penempatan posisi awal lebih sulit karena harus menyesuaikan dengan kemiringan lubang ledak yang direncanakan. Kedalaman Lubang ledak Penentuan kedalaman lubang ledak disesuaikan dengan tinggi jenjang, dimana kedalaman lubang ledak>tinggi jenjang. Kelebihan kedalaman lubang bor subdrilling dimaksudkan untuk memperoleh jenjang yang rata. Dari penjelasan diatas ini, perlu juga didukung dengan adanya sebuah alat baik itu mesin bor maupun sparepart bor dalam menunjang aktivitas kegiatan bor sampai mencapai progress yang diinginkan. Terkait mesin bor dan sparepart bor bisa juga mengunjungi website disana terdapat alat industrial yang mendukung industri pengeboran. Jadi, tak perlu ragu dan sungkan bisa konsultasi kepada kami ataupun bisa kunjungi di website tokowadah dengan klik Tokowadah Your Choice Is The Best Your Products
Produktivitasalat muat pada kegiatan peledakan dengan tambahan lubang miring dibandingkan dengan produktivitas alat muat pada kegiatan peledakan normal, dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Produktivitas alat muat No Potongan Normal (m 3/jam) Penambahan Lubang Miring (m 3/jam) 1 Pertama 1358,17 1494 2 Kedua 1276,37 1409,34 Home Documents 5. Dasar Pemboran - Istilah-Istilah Author View 585 Download 82 Embed Size px DESCRIPTION just share Text of 5. Dasar Pemboran - Istilah-Istilah Analisa Lumpur Pemboran DASAR PEMBORANIstilah-Istilah Pemboran E. ISTILAH-ISTILAH PEMBORANR/U Rig Up Instal seluruh komponen di Rig Down Membongkar Nipple Up Instal BOP atau Nipple Down Uninstall BOP atau Make Up Instalasi drill Make Down Uninstall drill Trip Trip in memasukkan ke hole & Trip Out mencabut dari hole -> hanya pipa.RIH Run in Hole Memasukkan ke hole Bisa alat apa saja, ex alat logging, string, dll.POOH Pull Out of Hole Mencabut Pump Out Hole Cabut in Drill pertama Down Melepas Drill String jadi per join untuk digunakan kembali pada waktu Out Melepas drillstring per join & gk dipakek arah ft = 3 joint1 joint = 31 standISTILAH-ISTILAH DIRECTIONAL DRILLINGJenis-jenis trajectoryContinues Build berbelok secara Build & Hold berbelok yang kemudian B-H-Drop/S Melakukan beberapa kali Arah lintasan terhadap mata Derajat pembelokan terhadap sudut Build Up Rate Besarnya derajat pembelokan terhadap Kick of Point Point pertama End of Build Titik terakhir Zona End of Tangentm Titik terakhir setelah Titik kembali ke True Depth Kedalaman sesungguhnya.
Simbolukuran garis tengah (diameter) contoh inti pemboran dan juga ukuran lubang bor yaitu 27.0 mm dan 48.0. ARB Singkatan dari as- received basis ( lihat as- received basis) Ash fusibility : ukuran dalam derajat suhu dari abu batubara melunak dengan cara uji karbon contoh batubara (di laboratoroum dengan cara dan keadaan baku.

Log InorEmailPasswordRemember me on this computeror reset passwordEnter the email address you signed up with and we'll email you a reset link. Need an account? Click here to sign up

. 289 21 45 469 190 402 234 246

33 istilah dalam teknik pemboran